Abstrak
Untuk mengantisipasi dampak arus globalisasi terhadap jasa pelayanan kesehatan, Pemerintah mengeluarkan kebijakan dan strategi pembangunan nasional Indonesia Sehat 2010. Strategi ini menyebutkan dibutuhkannya peningkatan manajemen upaya kesehatan berupa perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengendalian dan penilaian diselenggarakan secara sistematik untuk menjamin upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh, didukung oleh sistem informasi kesehatan yang handal, termasuk sistem informasi rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Tangerang telah melakukan pengelolaan sistem informasi sejak tahun 1996, namun pada kenyataannya sistem tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan manajemen karena belum optimal didalam pengembangannya. Dan seluruh keluaran sistem informasi Rumah Sakit Umum Tangerang 86,67% merupakan pemenuhan kebutuhan eksternal, hanya 13,33% yang digunakan bagi kepentingan manajemen rumah sakit.
Rancangan penelitian yang dlakukan penulis adalah deskriptif kualitatif, bertujuan untuk mengetahui input yaitu SDM, dana, alat dan metode, adapun proses adalah pengumpulan data dan pengolahan data, sedangkan output yaitu sistem informasi medis dan informasi operasional rumah sakit. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang didapat dari hasil wawancara dan observasi.
Dan hasil penelitian ditemukan bahwa Struktur Organisasi Sistem Informasi Rumah Sakit Umum Tangerang belum dikembangkan sesuai yang dibutuhkan. Selain itu jumlah tenaga pelaksana sistem informasi masih terbatas, tetapi dilihat dari kualifikasi pendidikan sudah memadai. Dukungan dana untuk pengembangan sistem infonnasi dipandang cukup memadai.
Rumah Sakit Umum Tangerang telah melaksanakan pengelolaan sistem informasi, akan tetapi masih perlu pengembangan. Dengan adanya dukungan, sistem informasi ini dapat dikembangkan secara bertahap.