Abstrak
Status gizi kurang pada balita merupakan masalah panting yang memerlukan perhatian kita bersama. Objektif dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor konsumsi makanan balita, pendidikan bapak, pekerjaan bapak, umur ibu, pendidikan ibu, jumlah anggota keluarga, dan pengeluaran keluarga dengan status gizi kurang pada balita.
Janis disain dari penelitian ini adalah studi kasus kontrol. Kasus adalah balita dengan status gizi kurang, kontrol adalah balita dengan status gizi baik. Penelitian ini dilakukan di sepuluh posyandu yang terletak di desa Bojong Baru, kecamatan Bojong Gede, kabupaten Bogor. Besar sampel adalah. 162 untuk kasus dan 162 untuk kontrol. Setelah dilakukan analisis bivariat, dilakukan analisis multivariate yaitu analisis regresi logistik.
Hasil analisis bivariat adalah konsumsi makanan balita, pendidikan bapak, pekerjaan bapak, pendidikan ibu, jumlah anggota keluarga, dan pengeluaran keluarga berhubungan dengan status gizi kurang pada balita. Setelah dilakukan analisis muitivariat, ternyata pengeluaran keluarga, jumlah anggota keluarga, dan pendidikan ibu berpengaruh terhadap status gizi kurang pada balita.. Pengeluaran keluarga yang kurang dari 96.956 rupiah per kapita per bulan berisiko 3.05 kali mempengaruhi status gizi kurang pada balita bila dibandingkan dengan balita yang pengeluaran keluarganya Iebih dari 96.956 rupiah per kapita per bulan, Jumlah anggota keluarga yang lebih dari 6 orang berisiko 2,11 kali mempengaruhi status gizi kurang pada balita bila dibandingkan dengan jumlah keluarga kurang dari 6 orang. Ibu yang berpendidikan SLIP kebawah berisiko 1.94 kali mempengaruhi status kurang pada balita bila dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan SLTA keatas
Atas dasar penemuan ini disarankan supaya puskesmas 1) mengidentifikasi balita dengan status gizi kurang lewat posyandu dan kemudian diselidiki apakah mereka berasal dari keluarga miskin; 2) menasehati jumlah anggota keluarga kurang dari 6 orang dengan peningkatan program keluarga berencana; dan 3) nrcningkatkan program pendidikan kesehatan/gizi kepada ibu-ibu terutama yang berpendidikan SLTP kebawah.