Abstrak
Orang tua anak berkebutuhan khusus didalam hidupnya memperlukan sebuah adaptasi, penerimaan diri, dan pemaknaan hidup yang memakan waktu lama. Orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus rentan terkena stres yang berakibat berpeluang melakukan kekerasan terhadap anaknya. Latar belakang orang tua mempengaruhi ketahanan orang tua itu sendiri. Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus masih banyak rasa ketidakterimaan orang tua terhadap anaknya seperti menangis, sedih, marah, menyalahkan diri sendiri seringkali menghantui orang tua tersebut dan berakibat pada kekerasan kepada anak berkebutuhan khusus baik itu verbal maupun psikisnya. Jika emosi negatif sudah menumpuk yang perlu dilakukan adalah regulasi emosi pada orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh regulasi emosi terhadap resiliensi pada orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Responden orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus berjumlah 68 orang tua. Subyek dalam penelitian ini akan dipilih menggunakan non-probability sampling dan selanjutnya akan digunakan accidental sampling. Teknik pengambilan data berupa kuesioner, alat ukur yang dipakai untuk regulasi emosi adalah Emotion Regulation Questionnare (ERQ)2003 yang dikembangkan oleh Gross dan John dengan 10 item pernyataan sedangkan alat ukur resiliensi menggunakan The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 2003 yang dikembangkan oleh Connor Davidson dengan 25 item pernyataan dengan teknik pengambilan data melalui google formulir. Metode Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi sederhana dengan spss versi 23. Berdasarkan hasil Analisa regresi antara regulasi emosi dengan resiliensi didapatkan R sebesar 0,373 dan Rē sebesar 0.139. hal ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel regulasi emosi dan resiliensi terhadap orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus sebesar 13,9% dan 86,1% kontribusi variabel lain yang tidak diteliti. Selain itu, nilai probability value 0.002 (p<0.01). Sehingga dapat dimaknai pengaruh yang diberikan oleh regulasi emosi positif signifikan dengan artian semakin tinggi regulasi emosi orang tua seseorang semakin tinggi juga resiliensi nya. yang artinya ha diterima dan h0 ditolak.