Abstrak
Keberadaan tepung terigu sudah melekat dalam industri pengolahan
pangan. Sementara bahan dari tepung terigu yaitu gandum sulit dikembangkan di
Indonesia sehingga hampir seluruh permintaan dipenuhi dari impor. Oleh karena
itu, diperlukan menjaga produk gandum supaya tetap elastis dan tidak
menimbulkan ketergantungan impor yang dapat merugikan neraca perdagangan
dan mengganggu ketahanan pangan. Pemanfaatan jagung dan kacang hijau
menjadi olahan makanan yang berbasis tepung non terigu dapat meningkatkan
daya guna bahan pangan lokal dengan memiliki keunggulan kandungan protein
yang tinggi serta bebas gluten sehingga dapat ditujukan bagi penderita alergi
gluten. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui modifikasi brownies
tepung jangkau (jagung dan kacang hijau) sebagai makanan tambahan sumber
protein dan non gluten yang dapat diterima dan paling disukai oleh panelis.
Objek penelitian ini adalah brownies tepung jangkau (jagung dan kacang
hijau) dengan menggunakan formulasi tepung jagung dan tepung kacang hijau
1:1, 1:2, dan 1:3. Brownies tepung jangkau tersebut dilakukan uji organoleptik
dan analisis protein. Berdasarkan uji organoleptik, didapatkan hasil penelitian
bahwa perbandingan brownies tepung jangkau 1:3 (1 tepung jagung : 3 tepung
kacang hijau) merupakan formulasi perlakuan terbaik yang memiliki karakteristik
warna, aroma, rasa, dan tekstur yang dapat diterima dan disukai oleh panelis
dengan skor 3,72 (suka). Data yang diperoleh dari uji organoleptik dianalisis
menggunakan uji statistik Analysis of Varians (ANOVA) dengan tingkat
kepercayaan 95% dan diuji lanjut menggunakan Duncan?s Multiple Range Test.
Adapun kandungan protein brownies perlakuan terbaik dilakukan analisis
menggunakan metode kjhedahl. Hasil yang diperoleh adalah brownies tepung
jangkau (jagung dan kacang hijau) memiliki kadar protein sebesar 7,61 %
sementara protein pada brownies tepung terigu sebesar 5,82 %.