Abstrak
ABSTRAK
Titi Prasetiani NIM : 0701055130. Nilai dan Transformasi Budaya dalam novel Canting Karya Arswendo Atmowiloto serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMA (Kajian Sosiologi Sastra). Skripsi. Jakarta : FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan transformasi budaya Jawa yang terdapat dalam novel Canting karya Arswendo Atmowiloto. Metode yang digunakna adalah metode deskriptif dan studi pustaka. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, dibantu dengan tabel analisis.
Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta. Objek dalam penelitian ini adalah novel Canting karya Arswendo Atmowiloto. Fokus penelitian ini adalah nilai dan transformasi budaya Jawa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima kelompok nilai budaya jawa yang masih digunakan, yaitu: nilai ketuhanan berjumlah sembilan pernyataan atau 5.17%; nilai moral berjumlah 63 pernyataan atau 36.21%; pola pikir masyarakat Jawa berjumlah 77 pernyataan atau 44.25%; nilai sosial kemasyarakatan berjumlah 14 pernyataan atau 8.05%; dan nilai tradisi leluhur terdapat 11 pernyataan atau 6.32%. selain kelima nilai budaya tersebut, terdapat pula tiga transformasi budaya yaitu: transformasi agama atau kepercayaan terdapat 2 pernyataan atau 8 %; transformasi teknologi berjumlah 4 pernyataan atau 16%; dan transformasi pola pikir berjumlah 19 pernyataan atau 76%.
Kesimpulan penelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai budaya Jawa yang masih berlaku dalam masyarakat jawa dan terdapat transformasi budaya jawa dalam novel Canting karya Arswendo Atmowiloto yaitu: transformasi agama; transformasi teknologi; dan transformasi pola pikir. Transformasi agama diceritakan tentang perpindahan agama yang terjadi pada salah satu anak Pak Bei yang bernama Ismaya. Transformasi teknologi berkaitan dengan munculnya teknologi pembuatan batik dengan menggunakan mesin yang dikenal dengan nama teknologi printing. Sedangkan transformasi pola pikir diuraikan tentang dorongan Pak Bei kepada anak-anaknya untuk berani berpikir dan bertindak.
Implikasi dalam pembelajaran sastra, siswa dapat melakukan analisis nilai-nilai budaya Jawa pada novel Canting. Dengan demikian, siswa dapat menambah pengetahuan tentang budaya Jawa serta transformasi yang terjadi di dalamnya sehingga pengetahuannya akan budaya secara umum pun akan bertambah pula. Novel sebagai sarana pembelajaran dapat dijadikan sebagai sarana pembentuk kepribadian serta sikap mental siswa. Selain itu novel Canting dapat dijadikan salah satu alternatif bahan pembelajaran bagi siswa.