Abstrak
Man kampanye Suami SIAGA (SIap, Antar dan jaga) merupakan salah satu kampanye media massa yang diputar di hampir semua stasiun televisi di Indonesia dan merupakan salah satu program Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang diluncurkan oleh Menteri Urusan Peranan Wanita pada tahun 1996 (kini Menteri Urusan Pemberdayaan Perempuan), yang bekerja sama dengan John Hopkins University/Centre for Communication Programs (JHU/CCP) yang didanai oleh UNFPA. Isi pesan iklan tersebut adalah seputar perlunya partisipasi suami terhadap keselamatan ibu atas peristiwa maternal yang dialami.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon suami terhadap iklan kampanye Suami SIAGA di televisi, di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat tahun 1999_ Penelitian ini merupakan analisa data sekunder dari 122 responder yang pernah menonton. iklan kampanye Suami SIAGA dari penelitian "Respon Masyarakat Terhadap Iklan Kampanye Suami SIAGA di Televisi di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat 1999"_ Sedangkan data yang lain adalah data kualitatif adalah data primer yang digunakan untuk memperkaya data
Penelitian ini mengunakan dua metode sekaligus yaitu metode kuantitatif dengan disain penelitian cross sectional, dan penelitian kualitatif menggunakan metoda Focus Group Discussion (FGD) dengan disain deskriptif analitik, yang diperlukan untuk memperkaya data. Sedangkan populasi penelitian adalah suami yang istrinya sedang
hamil atau barn melahirkan (usia bayi kurang dari 6 bukan) dan pernah menonton iklan kampanye Suami SIAGA di televisi dan tinggal di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat_
Dari hasil penelitian yang diperoteh menunjukkan bahwa respon suami terhadap iklan adalah positif (83%). llji bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara respon dengan tingkat pendidikan (p-value 0,046) dan usia suami (p-value 0,0485). Hasil uji multivariat didapatkan model terbaik dari determinan terhadap respon yang terpilih adalah variabel pengetahuan tentang maternal dan variabel umur dengan Odd Ratio masing-masing 2,758 dan 3,667.
Walaupun respon terhadap iklan cukup baik, namun data kualitatif menunjukkan bahwa peneriman swami terhadap pesan hanya berdasarkan persepsi suami, yaitu hanya berkaitan dengan partisipasi mereka terhadap pekerjaan rumah tangga saat istri hamil dan atau melahirkan, bukan pads penerimaan yang lebih mendalam sesuai dengan tujuan pesan iklan yaitu pendekatan positif untuk melakukan tiga tindakan yaitu Slap Antar dan Jaga. Hasil penelitian juga menunjukan iklan Suami SIAGA belum memuat unsur edukatif yang memberikan informasi panting yang perlu diketahui suami terutama dalam mengenali gejala bahaya scat istri hamil, padahal pengetahuan maternal sangat mempengaruhi kesiapan suami terutarna mencegah faktor terlambat di rumah tangga dan terlambat ke pelayanan medisltransportasi, sehingga unsur pendekatan untuk melakukan tiga tindakan positif yaitu action suami Slap, Antar dan JaGA dalam iklan terasa belum cukup, mengingat kompleksnya masalah ibu bersalin.
Berdasarkan hasil temuan penelitian, maka saran yang dianjurkan untuk intervensi adalah, perlu adanya program serf iklan sehingga mampu memberikan informasi yang lengkap tanpa mengurangi daya tarik iklan dan intensitas penayangan iklan. Sudah saatnya pula semua pihak menyadari bahwa masalah maternal bukan semata-mata masalah wanita, sehingga setiap upaya yang dibuat hendaknya . juga melibatkan anggota keliiarga dan masyarakat khususnya suami_